Kajian Pertama IMAPA

14 Maret 2009


Sabtu, 8/3/2009, merupakan hari pertama IMAPA melakukan kajiannya. Bertempat di Hay Tamin di rumah Mas Fais yang sementara dinobatkan sebagai sekretariat IMAPA. Kajian ini berjalan cukup lancar walaupun sebelumnya sempat terjadi salah paham antar anggota dalam kesepakatan waktu.

Tentang IMAPA, ia adalah nama baru yang telah dicetuskan untuk mewakili para alumni pondok pesantren Al Asy’ariyyah yang berada di Kairo. Nama ini berdiri beberapa minggu yang lalu. Jumlah anggota baru ada belasan orang, empat diantaranya adalah anak baru. Nama IMAPA itu sendiri dietuskan oleh salah satu anggota yang kemudian menjadi salah satu sesepuh IMAPA yaitu Mas Fais Husaini. Kali pertama IMAPA dipimpin oleh Sdr. Eko Sutrisno yang berasal dari kota Pekalongan.

IMAPA memiliki paling tidak dua kegiatan rutin, kajian dan tahfidz al qur’an. Mengenai kajian, IMAPA mengambil setiap hari sabtu sore yang bertempat di sekretariat IMAPA, H-8. Dengan mengangkad tema yang berkaitan dengan pelajaran yang berkaitan dengan setiap fakultas, hal itu disebabkan beragamnya fakultas anggota IMAPA. Kemudian yang kedua adalah kegiatan tahfidz al qur’an. Kegiatan ini juga diadakan secara rutin. Namun peserta anggota ini tidak wajib untuk semua anggota IMAPA. Hal ini dikarenakan adanya beberapa anggota IMAPA yang sudah merampungkan al qur’annya sebelum berangkat ke Mesir.

Secara umum IMAPA merupakan sebuah organisasi yang bagus dan perlu dikembangkan. Karena memang organisasi yang secara tidak langsung menjadi wadah bagi para huffadz, juga banyak dari anggotanya yang berkecimpung dalam dunia tilawatul qur’an. Maka dari itu, prospek anggota IMAPA dalam ranah masisir mungkin bisa menjadikan sebuah media untuk pengembangan diri bagi setiap anggota. Khuysusnya dalam hal tahfidz dan tilawah.

Dibentuknya organisasi ini juga mempunyai beberapa arti penting bagi anggotanya. Sebagai contoh, penulis yang juga anggota IMAPA juga ingin menyampaikan bahwa organisasi ini memiliki arti penting bagi perjalanan kehidupannya di bumi Kinanah ini. Karena penulis benar-benar memenfaatkan sebuah kesempatan untuk menjadikan tempat setoran al qur’an yang selama ini masih terkatung-katung. Maka dengan adanya IMAPA, mungkin pada nantinya akan membawa setiap anggota dalam meraih cita-citanya.

Dan yang terakhir, bahwa IMAPA ini adalah yang pertama bagi para alumni pondok pesantren al asy ‘ariyyah yang berada di luar negri. Maka dengan harapan, permulaan ini pada nantinya akan menjadi sebuah panutan sehingga para alumni yang berada selain di Kairo, bisa mengikuti jejak IMAPA Mesir.


0 komentar: